Dalam buku yang berjudul the book of five rings yang dicetak pada 2004 oleh lucky publishers, tebal 245 hal memuat dua karya besar yaitu Kitab lima unsur seni bela diri dan kitab tradisi keluarga tentang seni perang adalah dua karya tulis yang paling penting tentang konflik dan strategi, yang lahir dari kebudayaan pejuang jepang. Sejak semula ditulis bukan saja untuk prajurit, kedua buku ini jelas sekali dimaksudkan untuk melambangkan proses-proses pergumulan dan penguasaan dalam segala bidang kehidupan.
Kitab lima unsur seni bela diri ditulis pada tahun 1643 oleh Miyamoto Musashi, penduel yang tak terkalahkan, tokoh samurai yang tiada tara dan pengajar yang idependen. Judul dalam bahasa inggris the book of five spheres sebuah buku yang sangat prakmatis dalam seni berperang, musashi mengkritik keras sikap pamer omomg kosong dan komersialisasi dalam seni bela diri , memperhatikan pada psikologi dan fisik dari serangan mematikan dan kemenangan yang menentukan sebagai esensi perang. Pendekatannya yang agraesif secara ilmiah, benar-benar tidak kenal ampun dalam ilmu pengetahuan militer, walaupun tidak bersifat universal diantara ahli seni bela diri jepang, mewakili ciri yang sangat dikonsentrasikan dari suatu tipe khusus pejuang samurai.
Tidak banyak yang diketahuai dari kehidupan pribadinya, hanya kitab lima unsur seni bela diri yang menjadi sumber utama informasi sejarahnya. Ia pertama kali membunuh ketika berusia tiga belas tahun dan terakhir dalam usia dua puluh sembilan tahun. Ia sempat bermaksud meninggalkan pengunaan pedang sungguhan tetapi tetap saja mengakibatkan luka yang mematikan pada musuh-musuhnya hingga akhir karirnya sebagai pejuang. Tiga dekade terakhir dari kehidupan musashi dilewatkan untuk menyempurnakan dan mengajarkan ilmu pengetahuan militernya.dikatakan bahwa ia tidak pernah menyisir rambutnya, tidak pernah mandi, dan tidak pernah berumahtangga dan tidak mempunyai anak, walaupun ia juga mempelajari seni kebudayaan, seperti yang memang dirokomendasikannya kepada semua orang, musashi pada dasarnya mengejar jalan pejuang yang sangat sederhana sampai akhir hayatnya, memberikan teladan dan meneruskan dua unsur penting dari tradisi seni bela diri dan strategi, yang pertama dari prinsip dasar itu adalah tetap tenang dan jernih dalam batin, bahkan di tengah-tengah kekacuan yang penuh kekerasanpun; yang kedua adalah selalu sigap dan waspada tidak melupakan kemungkinan timbulnya kekacauan di masa damai.
Kitab tradisi keluarga tentang seni perang ditulis pada tahun 1632 oleh Yagyu Munenori, pejuang yang penuh kemenangan, guru shogun, dan kepala dinas rahasia. yagyu muenenori(1571-1646) belajar seni beladiri dari ayahnya dan telah menjadi guru tokogawa hidetada pada tahun 1601,ketika usianya belum cukup 30 tahun. Pemerintahan tenda tokugawa dibentuk dua tahun kemudian dan Hidetada menjadi shogun kedua pada tahun 1605.yagyu pun resmi menjadi shogunke heiho shihan atau guru seni bela diri bagi keluarga shoguns.
Yagyu kemudian menunjukan kebolehanya dalam pertempuran diawal-awal dari pemerintahan tenda yang baru, dalam suatu insiden terkenal ketika secara tidak disangka-sangka sang shogun disergap, yagyu secara pribadi mengalahkan tujuh penyeranganya dengan pedangnya dan menjadikan sekolah beladirinya “ bayangan baru” penuh oleh murid-murid baru yang mendaftarakan diri. Kitab tradisi keluarga tentang seni perang diselesaikan pada tahun 1632 dalam usia lanjut dari sebuah permenungan yang dalam.kitab ini didalamnaya terbagi dalam tiga gulungan kitab utama, diantaranya adalah “pedang mematikan, pedang pemberi kehidupan dan tanpa pedang” istilah tersebut berasal dari ajaran Budha Zen yang diambil berdasarkan prinsip-prinsip tokoh samuarai dalam masa perang yang penuh kekacauan atau pada masa damai. Pedang mematikan mewakili pengunaan kekuatan untuk menekan kekacauan dan menghapuskan kekacauan. Pedang pemberi kehidupan mewakili kesiagaan untuk menghadapai masalah-masalah sebelum menjadi parah.Tanpa pedang mewakili sikap ketidak tergantungan dan pemanfaatkan segala potensi sumber daya alam.
Kitab lima unsur seni bela diri ditulis pada tahun 1643 oleh Miyamoto Musashi, penduel yang tak terkalahkan, tokoh samurai yang tiada tara dan pengajar yang idependen. Judul dalam bahasa inggris the book of five spheres sebuah buku yang sangat prakmatis dalam seni berperang, musashi mengkritik keras sikap pamer omomg kosong dan komersialisasi dalam seni bela diri , memperhatikan pada psikologi dan fisik dari serangan mematikan dan kemenangan yang menentukan sebagai esensi perang. Pendekatannya yang agraesif secara ilmiah, benar-benar tidak kenal ampun dalam ilmu pengetahuan militer, walaupun tidak bersifat universal diantara ahli seni bela diri jepang, mewakili ciri yang sangat dikonsentrasikan dari suatu tipe khusus pejuang samurai.
Tidak banyak yang diketahuai dari kehidupan pribadinya, hanya kitab lima unsur seni bela diri yang menjadi sumber utama informasi sejarahnya. Ia pertama kali membunuh ketika berusia tiga belas tahun dan terakhir dalam usia dua puluh sembilan tahun. Ia sempat bermaksud meninggalkan pengunaan pedang sungguhan tetapi tetap saja mengakibatkan luka yang mematikan pada musuh-musuhnya hingga akhir karirnya sebagai pejuang. Tiga dekade terakhir dari kehidupan musashi dilewatkan untuk menyempurnakan dan mengajarkan ilmu pengetahuan militernya.dikatakan bahwa ia tidak pernah menyisir rambutnya, tidak pernah mandi, dan tidak pernah berumahtangga dan tidak mempunyai anak, walaupun ia juga mempelajari seni kebudayaan, seperti yang memang dirokomendasikannya kepada semua orang, musashi pada dasarnya mengejar jalan pejuang yang sangat sederhana sampai akhir hayatnya, memberikan teladan dan meneruskan dua unsur penting dari tradisi seni bela diri dan strategi, yang pertama dari prinsip dasar itu adalah tetap tenang dan jernih dalam batin, bahkan di tengah-tengah kekacuan yang penuh kekerasanpun; yang kedua adalah selalu sigap dan waspada tidak melupakan kemungkinan timbulnya kekacauan di masa damai.
Kitab tradisi keluarga tentang seni perang ditulis pada tahun 1632 oleh Yagyu Munenori, pejuang yang penuh kemenangan, guru shogun, dan kepala dinas rahasia. yagyu muenenori(1571-1646) belajar seni beladiri dari ayahnya dan telah menjadi guru tokogawa hidetada pada tahun 1601,ketika usianya belum cukup 30 tahun. Pemerintahan tenda tokugawa dibentuk dua tahun kemudian dan Hidetada menjadi shogun kedua pada tahun 1605.yagyu pun resmi menjadi shogunke heiho shihan atau guru seni bela diri bagi keluarga shoguns.
Yagyu kemudian menunjukan kebolehanya dalam pertempuran diawal-awal dari pemerintahan tenda yang baru, dalam suatu insiden terkenal ketika secara tidak disangka-sangka sang shogun disergap, yagyu secara pribadi mengalahkan tujuh penyeranganya dengan pedangnya dan menjadikan sekolah beladirinya “ bayangan baru” penuh oleh murid-murid baru yang mendaftarakan diri. Kitab tradisi keluarga tentang seni perang diselesaikan pada tahun 1632 dalam usia lanjut dari sebuah permenungan yang dalam.kitab ini didalamnaya terbagi dalam tiga gulungan kitab utama, diantaranya adalah “pedang mematikan, pedang pemberi kehidupan dan tanpa pedang” istilah tersebut berasal dari ajaran Budha Zen yang diambil berdasarkan prinsip-prinsip tokoh samuarai dalam masa perang yang penuh kekacauan atau pada masa damai. Pedang mematikan mewakili pengunaan kekuatan untuk menekan kekacauan dan menghapuskan kekacauan. Pedang pemberi kehidupan mewakili kesiagaan untuk menghadapai masalah-masalah sebelum menjadi parah.Tanpa pedang mewakili sikap ketidak tergantungan dan pemanfaatkan segala potensi sumber daya alam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar