Selasa, 29 Juni 2010

Lubang WC Komik Indie

Beringsut Dari Lubang WC
Komik Indie --> Semacam
(Indigenos Comiczine 31 Mei 2001)
Eko Nugroho


Mencari sebuah bentuk kebebasan individu dalam kamar mandi. Ketika orang sudah tidak lagi peduli akan lalu lintas kreatifitas dalam penggalian makna dan wujud komik yang lebih mengindie. Indie tidak mungkin harus berpihak pada bentuk wujud karakter dari para tokoh komik. Indie tidak harus selalu diwujudkan dalam bentuk bahasa Indonesia, atau pun indie bukanlah sekedar kebebasan bermain-main dan bernyanyi di bawah bantal. Banyak-banyak yang bisa kita uraikan. Tentangnya dan itu butuh waktu bertahun-tahun untuk mengungkapkannya. Gagasan , pendapat, usulan yang selalu ingin dikeluarkan dari mulut atau otak yang terkunci dan pada akhirnya mampu menjebol secara liar silahkan!
Dan apa kata anda…. Indie? Boleh!
Jangan selalu mempermasalahkan bentuk, corak, agama, karakter, bahasa, pewarnaan, tai, ataupun bentuk tubuh. Semua bisa terjadi, semua sama hanya jarak, waktu dan daya jangkau yang berbeda saja. Ketika barat mengklaim sebuah "Sejarah komik dunia" maka kita "harus" setuju dengan kata lain "memaksa tanpa meminta". Ketika Jepang membuat karakter dengan mata lebar, maka…. Oh ya monggo… ngga masalah! Suer! Suatu saat komik dan sastra adalah saudara kandung…. Oh my God…Alhamdulilah itu rejeki.
Artinya ya artinya jangan pernah mempermasalahkan semuannya dengan"pemberatan-pemberatan" yang sifatnya "menolak".
Apa, siapa dimana, kapan, untuk apa, bagaimana,… krong! Tetapi kita boleh menyendiri, toh ngga’ ada yang tahu.
Dunia berpikir cepat, manusia makan, minum dan muntah, orang-orang melakukan masturbasi dengan cepat pula. Wow mirip kereta api listrik.
Hmmmm, menikmati semua ini sebagai proses yang akan berjalan ke arah yang baik ataupun sebaliknya remuk redam.
Yah! ….menikmati aja, toh kita asyik bikin banyak aktifitas. Selama Tuhan kita memberi kekuatan, kreatifitas dan kemauan kenapa tidak!
Ya! Kenapa tidak bermain-main di dunia ini toh Tuhan menciptakan dunia ini dengan asik-asik aja, enjoy-enjoy aja, kenapa justru kita yang selalu pasang muka batu! Capek! Lelah!
Hidup bukan untuk berkelahi. Bertarunglah dengan senjata kreatifitasmu buatlah dunia menjadi kotak! Jangan bulat seperti sekarang ini.
Tuhan Maha Komikal kok!

Eko Nugroho
President Publisher Daging Tumbuh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar